Pernahkah Anda menjumpai masalah tersebut?
Masalah tersebut sebenarnya adalah masalah sepele namun bisa membuat pusing orang. Hal tersebut dapat terjadi karena file yang digunakan untuk booting telah hilang atau tidak ditemukan.
Pernah saya mengalami hal tersebut. Ceritanya begini, ada laptop titipan teman yang terkena virus dan saya diminta untuk mempartisi hardisknya. Setelah virus-virus yang membandel tersebut saya basmi selanjutnya saya bermaksud untuk mempartisi laptop tersebut. Sebagai informasi, laptop tersebut hanya menggunakan 1 partisi saja (yang terlihat di Windows Explorer).
Karena laptop tersebut sudah diisi oleh pabrikan (baca: sistem operasi) yaitu Windows 7, saya tidak tahu kalau partisi untuk booting adalah partisi yang terpisah (bukan di partisi C). Partisi tersebut adalah partisi D dan bernama Recovery (partisi ini terlihat ketika saya membuka 'Create and format hard disk partitions' untuk men-split partisi).