Thursday, April 22, 2010

Cara Mengatasi "BOOTMGR is missing"

Pesan error sewaktu booting :


Pernahkah Anda menjumpai masalah tersebut?

Masalah tersebut sebenarnya adalah masalah sepele namun bisa membuat pusing orang. Hal tersebut dapat terjadi karena file yang digunakan untuk booting telah hilang atau tidak ditemukan.

Pernah saya mengalami hal tersebut. Ceritanya begini, ada laptop titipan teman yang terkena virus dan saya diminta untuk mempartisi hardisknya. Setelah virus-virus yang membandel tersebut saya basmi selanjutnya saya bermaksud untuk mempartisi laptop tersebut. Sebagai informasi, laptop tersebut hanya menggunakan 1 partisi saja (yang terlihat di Windows Explorer).

Karena laptop tersebut sudah diisi oleh pabrikan (baca: sistem operasi) yaitu Windows 7, saya tidak tahu kalau partisi untuk booting adalah partisi yang terpisah (bukan di partisi C). Partisi tersebut adalah partisi D dan bernama Recovery (partisi ini terlihat ketika saya membuka 'Create and format hard disk partitions' untuk men-split partisi).

Saya berpesan jangan sekali-kali mengubah partisi atau bahkan memformat partisi tersebut karena dapat menyebabkan muncul tulisan BOOTMGR is missing Press Ctrl+Alt+Del to Restart. Congratulations! Anda sudah tidak dapat masuk ke sistem operasi Windows Anda.

Untuk kasus saya, hal tersebut terjadi dikarenakan saya mengubah Drive Letter dari yang semula adalah D saya ubah menjadi G sehingga tidak bisa untuk booting.


Sempat bingung juga karena bagaimana mengembalikan Drive Letter tersebut padahal sudah tidak bisa lagi masuk ke Windows. Sempat menemukan artikel untuk mengatasi kasus tersebut DISINI dengan melakukan repair menggunakan fasilitas recovery di Windows 7, namun pada waktu tersebut saya tidak memiliki DVD kosong bahkan master Windows 7. Ditambah lagi laptop yang bermasalah tersebut adalah netbook jadi tidak memiliki CD/DVD Rom.

Kemudian disaat bingung tersebut muncul sebuah ide untuk menggunakan Ubuntu Live CD namun dengan menggunakan Flash Disk (USB Startup Disk Ubuntu). Selanjutnya, karena tidak mungkin memindahkan Drive Letter langsung dari Ubuntu, saya kemudian menggunakan cara yang lain. Setelah masuk menggunakan USB Startup Disk, saya segera memindahkan isi dari partisi Recovery ke drive C.


Langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah masuk ke GParted melalui System --> Administration --> GParted. Setelah itu saya unchecked flag boot dari partisi Recovery. Dan kemudian flag boot saya gantikan ke partisi C Windows.



Dan. . . . . . . .

TADA.................. sudah bisa masuk ke Windows lagi.

Memang cara ini terbilang memaksakan karena solusi menggunakan Recovery lebih umum digunakan. Namun cara ini menjawab bagaimana jika kita akan menghapus partisi yang digunakan untuk booting dan memindahkannya ke partisi lain (dalam kasus ini dipindahkan ke drive C).

Dan, saya pun lega karena laptop teman saya tersebut baik-baik saja.

No comments:

Post a Comment