Wednesday, September 15, 2010

Pantai Sundak, Pantai dengan Pasir Putih Berhiaskan Karang

Selepas lebaran tahun 2010 saya bersama beberapa teman-teman KKN ingin mengunjungi Pantai Sundak di Gunung Kidul, Yogyakarta. Pertimbangan yang ada adalah tentu saja karena belum pernah kesana dan konon katanya pantainya bagus. Setelah saya lihat di peta Pantai Sundak letaknya memang cukup jauh, walau tak sejauh Pantai Wediombo dan Pantai Indrayanti namun lebih jauh dari Pantai Baron.
Kami berangkat menuju Pantai Sundak pagi sekitar jam 8 agar sampai lokasi tidak kesiangan. Seharusnya jika dari Klaten kami melewati jalur Klaten-Cawas-Gunung Kidul, namun karena ada teman yang dari Jogja kami harus melewati rute memutar Klaten-Piyungan-Gunung Kidul. Perjalanan yang cukup jauh terbukti jam 11 kami baru sampai di lokasi. Rasa lelah perjalanan kami terobati dengan indahnya Pantai Sundak. Seperti ciri khas pantai di Gunung Kidul yang bertebing dan pasir putih, Pantai Sundak juga seperti itu. Hal itulah yang menjadi nilai tambah karena pemandangan terasa begitu menakjubkan.

Ternyata Pantai Sundak sudah ramai dikunjungi oleh wisatawan walau kalau mau dikatakan Pantai Sundak merupakan pantai yang relatif baru. Selain pasir putih, tebing dan adanya banyak karang, di Pantai Sundak juga terdapat banyak biota laut berukuran kecil. Ombak di Pantai Sundak tidak terlalu besar dan cenderung tenang.

Pantai Sundak dengan karang-karang di dasarnya

Bibir Pantai Sundak dengan selimut pasir putih

Suasana ramai Pantai Sundak

Batu besar yang menghiasi Pantai Sundak

Di Pantai Sundak terdapat gardu pandang di tebing sebelah timur. Dari gardu pandang ini pengunjung dapat melihat Pantai Sundak dari ketinggian dan tentu saja dapat melihat laut lepas berwarna biru.

Tebing di ujung timur Pantai Sundak, terdapat gardu pandang di atas tebing

Panorama Pantai Sundak dilihat dari gardu pandang

Setelah puas mengeksplorasi Pantai Sundak dan bermain air, kami memutuskan untuk meninggalkan Pantai Sundak. Kami mampir sebentar di restoran di dekat Pantai Sundak. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan kembali. Kami berhenti sebentar di Bukit Bintang untuk menikmati keindahan Jogja di malam hari dari ketinggian. Ditambah waktu itu masih dalam suasana lebaran maka jalanan sangat ramai dengan kendaraan. Lampu-lampu yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut menambah indah kota Jogja, seperti ular yang tiada putusnya.

Rombongan dari tim KKN kami - minus fotografer :D

Bergaya dengan kacamata pinjaman :p

No comments:

Post a Comment