Sunday, December 25, 2011

Lady - Saigo No Hanzai Profile

Satu lagi dorama Jepang yang saya tonton dengan pemeran utama Keiko Kitagawa hehhee.. Selain dorama ini, saya juga pernah menonton doramanya sebelum ini yaitu dorama romantis, Buzzer Beat (2009) dan Tsuki No Koibito (2010). Untuk filmnya Keiko Kitagawa yang pernah saya tonton adalah film balap The Fast and The Furious: Tokyo Drift (2006) dan film persahabatan Dear Friends (2007). Bukan rahasia lagi kalau ini cewek memiliki wajah yang cantik dengan akting yang hebat.


Kemarin saya baru saja menyelesaikan 10 episode Lady (baca: Lady ~ Saigo No Hanzai Profile). Awalnya saya memang mencari dorama yang dimainkan oleh Keiko, tapi tidak tahunya dorama ini memiliki genre yang paling saya suka, yaitu misteri dan penyidikan. Dorama dengan genre seperti ini yang pernah saya tonton adalah Tantei Gakuen Q dan Challenge to Kudo Shinichi, serta Bloody Monday.

Tantei Gakuen Q bercerita tentang sekolah detektif ternama yang diakui oleh kepolisian Jepang, sedangkan Challenge to Kudo Shinichi adalah cerita sebelum tubuh Shinichi Kudo menyusut menjadi anak kecil (Conan Edogawa). Untuk Bloody Monday mantab bener, ada 2 season juga. Bloody Monday menceritakan tentang suatu hacker jenius yang berjuang bersama tim investigasi kepolisian Jepang untuk menyelamatkan Jepang melawan teroris. Untuk season pertama, menceritakan perjuangan melawan teroris yang berusaha memusnahkan penduduk Jepang khususnya Tokyo dengan serangan virus Bloody X. Sedangkan season kedua melawan teroris yang ingin me-restart Jepang dengan terlebih dahulu menghancurkannya dengan bom hidrogen yang dipasang di pembangkit tenaga nuklir di Jepang.

Untuk Lady kali ini mirip dengan Bloody Monday, yaitu menceritakan tentang investigasi dari kepolisian Jepang. Keiko berperan sebagai profiler lulusan akademi FBI yang direkrut ke dalam CPS (Criminal Profiler Support) Unit yang bekerja untuk membantu MPD (Metropolitan Police Department) dalam melakukan investigasi.

Sebelumnya mengenai profiling, khususnya criminal profiling, adalah suatu metode penemuan pelaku kejahatan dengan melihat psikologi dan track record pelaku dari cara melakukan kejahatan, mentality, metode dan tingkah lakunya di TKP, serta dengan melakukan perhitungan berdasarkan data kriminal yang diperoleh. Dari profiling bisa diketahui perkiraan jenis kelamin pelaku, umur, tinggi badan, status pernikahan, tingkat intelektual, sifat/watak dan kepribadian, kebiasaan, hubungan (sosialisasi) dengan orang lain, penampilan dan tempat tinggal/persembunyian pelaku, dan masih banyak lagi yang bisa diprediksikan, termasuk prediksi kejahatan yang akan dilakukan selanjutnya beserta dengan lokasinya. Data yang diperoleh dari profiling sangat membantu dalam proses penyidikan selanjutnya dan penangkapan pelaku.

Kembali ke Lady, di dalam tim CPS terdiri dari 4 orang profiler hebat, yaitu:
1. Akira Yuki (Tae Kimura), seorang psikolog andalan kepolisian pusat, sebagai forensik psikologi (pshycology forensic). Merupakan ketua dari CPS Unit.
2. Takehiko Terada (Jun Kaname), seorang mantan forensik kedokteran (forensic medicine) yang ahli dalam menganalisis ekspresi wajah. Dalam CPS dia lebih berperan dalam profile pelaku berdasarkan pada keadaan tubuh korban yang dibunuh.
3. Keisuke Shinbori (Yuta Hiraoka), si pemilik IQ 160, jenius dalam matematika dan ahli statistik. Dalam CPS dia sangat berperan dalam menentukan perkiraan lokasi pelaku, lokasi pembunuhan selanjutnya serta mobilitas dari pelaku. Dia juga ahli sebagai forensik digital.
4. Shoko Kazuki (Keiko Kitagawa), spiritualis lulusan akademi FBI yang sangat berbakat sebagai profiler dan memiliki intuisi tajam. Memiliki fantasi yang hebat dalam membaca dan masuk ke dalam pikiran pelaku, dilakukannya dengan mengikuti aliran psikologi dari pelaku. Ayahnya adalah seorang professor psikologi di suatu universitas.

Selain itu, di CPS di support oleh seorang ahli komputer Marie Okui (Risa Sudo) yang selalu menyediakan data kriminal dan senior kepolisian Masaki Tsuge (Santamaria Yusuke).

Cerita dimulai ketika Kazuki direkrut oleh Yuki untuk bergabung ke dalam tim CPS. Walaupun tim ini pada awalnya memiliki banyak masalah internal, sering membuat kesalahan dan kurang dipercaya oleh kepolisian, namun perlahan mulai mendapatkan kepercayaan kembali dan menjadi sangat diandalkan karena dapat menyelesaikan kasus pembunuhan berantai (serial murder) yang rumit dengan cepat dan tepat.

Bagi pecinta film misteri dan investigasi polisi, dorama ini sangat direkomendasikan karena sangat berkelas. Penonton akan dibuat kagum dengan aksi-aksi dan jalan pikiran tokoh yang ada di dalamnya dalam memecahkan kasus-kasus. Tiap tokoh utama juga akan disajikan konflik-konflik mengenai diri mereka. Selain itu jalan cerita yang dibangun juga cukup menarik. Sebagai dorama dengan genre misteri, teka-teki yang muncul cukup membuat terpacu dan penasaran. Ada keterkaitan antara cerita sampai akhir, dan juga ada beberapa kejutan di dalamnya.

Terlebih bagi yang belum mengetahui penyidikan menggunakan profiling akan menjadi tahu metode-metode yang digunakan dalam melakukan profile pelaku. Walau pendekatan psikologi yang digunakan dan profiling yang ada cenderung dilebih-lebihkan (wajar sih biar penonton berdecak kagum hihihii), namun masih dalam tahap wajar dan logis.

Teknologi yang digunakan pun juga terbilang cukup canggih. Terdapat layar sentuh besar interaktif sebagai peragaan yang juga dapat dikontrol dan dioperasikan oleh Marie dengan komputer Macintosh-nya. Produk Apple disini juga mendominasi komputer dan laptop yang digunakan. Shinbori juga selalu membawa Macbook-nya kemana-mana, juga terkadang membawa tablet iPad. Sony sendiri sebagai vendor lokal yang memiliki markas pusat di Tokyo juga menyediakan telepon seluler untuk Kazuki berupa smartphone Android dalam Sony Ericsson Xperia. Terada juga menggunakan Sony sebagai laptopnya dengan memakai Sony Viao.

Silakan untuk menonton sendiri, karena saya tidak akan memberikan spoiler disini. Who wants the be the next profiler...?

No comments:

Post a Comment