Thursday, July 12, 2012

Ketika Laptop Kemasukan Air

Saat itu jam pulang tiba, sekitar pulang 17.00, ada ajakan teman untuk makan sore. Saat itu bimbang juga, teman kantor ada yang ikut makan dan ada yang tidak ikut. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk ikut makan, tempat makannya di Jl Bekasi Raya, Bekasi, warung LA Tahu Campur Khas Lamongan namanya. Rasa masakan tahu telornya benar-benar maknyus, sangat direkomendasikan untuk dicoba.

Namun, sewaktu makan tahu telur langit sudah menunjukkan ketidaksahabatannya dengan menurunkan air hujan. Alhamdulillah soalnya Jakarta sudah tidak lama turun hujan. Tetapi hujannya benar-benar deras sekali, plus labil. Suatu waktu hujan deras, terus reda, hujan lagi terus reda lagi. Karena saya malas memakai mantol ya berhenti dan berteduh jika hujan deras. Total sudah 4 kali berhenti, plus berhenti di Masjid sekalian salat Maghrib. Total tempuh waktu perjalanan adalah 2.5 jam, yang bisa ditempuh normal sekitar 0.5 jam jika jalanan macet. Sempat BBM teman yang kosnya deket dengan kosku di Cempaka Baru, Kemayoran, ternyata saat ini kos dan selama perjalanan tidak hujan. Waduh, andai tadi langsung pulang pasti gak terjebak hujan menjengkelkan seperti ini.

Setelah 2.5 jam berlalu sampailah di kos. Hufftt akhirnya sampai juga. Tetapi hal yang sangat mengejutkan terjadi, ternyata kamarku bocooor. Dan bukan main-main, bocornya sangat besar. Pertama kali masuk, udah kayak kolam aja ini kamar. Dan yang paling parah 3 alat elektronik juga terkena langsung air bocor. Laptop, tablet dan kamera digital. Untuk tablet, ketika terkena air, dia malah menyala terus, tetapi langsung saya matikan. Kamera digital juga saya langsung lepas baterainya. Nah, untuk yang laptop ini yang paling parah, laptop berada tepat dibawah bocornya atap. Tentu saja laptop langsung terkena gelontoran air selama 2.5 jam. Dan parahnya, laptop berada pada posisi terbuka. Yah.. bisa dibayangkan sendiri bagaimana air bisa langsung masuk keyboard.

Laptop setelah terkena air tersebut tidak saya nyalakan selama beberapa hari. Saya bongkar dan saya kipasin angin, berharap air yang masuk bisa kering dan tidak mempengaruhi laptop. Namun, ketika minggu sore saya mencoba menyalakan laptop dan hasilnya laptop mau menyala. Alhamdulillah laptop tidak rusak, pikirku saat itu. Tetapi, ketika mau memasukkan password windows, lo kok gak mau masuk. Sebab punya sebab, ternyata keyboardnya ada yang tidak berfungsi #tepukjidat.

Tidak habis pikir, kemudian senin pagi laptop itu saya bawa ke service center. Sekadar info, bahwa laptopku tersebut adalah Acer Aspire 4920G yang saya beli di pertengahan tahun 2008, jadi sudah berumur 4 tahun. Padahal selama 4 tahun tersebut laptop itu tidak pernah mengalami masalah, dan mematahkan mitos yang mengatakan bahwa laptop Acer itu cepat rusak. Sampai akhirnya laptop tersebut terkena air, sebuah bencana bagi laptop tersebut.

Setelah hari senin saya bawa ke Acer Service Center di kompleks Ruko Mangga Dua Square di Jl Gunung Sahari Raya I Jakarta, pada hari kamisnya mendapat pesan dari pihak Acer untuk melakukan konfirmasi perbaikan. Dan benar, bahwa keyboardnya disuruh untuk mengganti dengan biaya 630 ribu. Busyet mahal benar yak, pikirku. Kemudian pada hari Jumatnya saya memberikan konfirmasi ke pihak Acer untuk membatalkan penggantian keyboard, tentu saja masih dengan membayar biaya pembatalan sebesar 88 ribu. Saya saat itu berpikir akan mengganti ke tempat reparasi laptop tetapi bukan di service center, siapa tahu harganya tidak semahal itu. Dan pada hari seninnya laptop tersebut saya ambil di Acer Service Center.

Lega juga setelah 12 hari tidak memegang laptop pribadi akhirnya pegang juga. Awalnya saya tidak kesulitan dengan laptop dengan keyboard bermasalah, karena saya udah membeli keyboard eksternal USB. Setelah saya selidiki ternyata tombol yang menjadi tidak berfungsi adalah tombol "I", "J", "K", "M", "<", "A" dan tombol "Caps Lock". Tidak lama kemudian tombol "A" menjadi kembali berfungsi. Cukup optimis siapa tahu seluruh tombol menjadi berfungsi kembali. Tetapi yang kemudian terjadi malah tambah runyam, yaitu tombol-tombol tertentu menjadi menekan-menekan sendiri.

Susah juga masalah tombol yang menekan sendiri secara terus-terusan itu, sinyal yang ada jadi konflik sehingga tombol yang lain jadi ikut bermasalah. Kemudian ada inisiatif untuk mendisable keyboard built-in laptop dan saya ingin hanya ingin menggunakan keyboard USB aja. Tapi bagaiamana caranya?!! Sewaktu di-uninstall di Device Manager, aksi menonaktifkan keyboard tersebut harus melalu restart komputer terlebih dahulu. Masalah yang ada jika komputer dihidupkan lagi maka otomatis keyboard built-in laptop tersebut otomatis terinstal lagi karena ada fitur Plug-and-Play. Wah jadi tidak memungkinkan mendisable keyboard lewat Device Manager.

Cara yang saya gunakan selanjutnya adalah dengan mendisable tombol bermasalah yang menekan sendiri tersebut. Penonaktifan tersebut menggunakan software MapKeyboard yang dapat didownload secara bebeas. Setelah menjalankan software tersebut, saya kemudian mendisable tombol yang bermasalah yaitu tombol "Shift" dan tombol "U". Setelah saya restart ternyata masalah tersebut tidak muncul lagi. Setidaknya bisa bernafas lega sebentar sekarang, sembari menunggu waktu yang pas untuk memperbaiki sendiri keyboard bermasalah tersebut atau membeli keyboard built-in lagi yang mahal harganya.

Namun masalah tidak hanya sampai disitu, terkadang kambuh lagi tombol yang menekan-menekan sendiri entah itu triggernya dari mana. Kemudian saya mencari cara bagaimana cara mendisable keyboard yang bermasalah ini. Akhirnya terpikir suatu cara untuk mematikan fitur Plug-and-Play saja. Dengan begitu ketika keyboard di uninstal dan laptop di restart keyboard tidak otomatis terinstal. Cara untuk mematikan fitur plug&play adalah sebagai berikut:
- Run 'gpedit.msc'
- Local Computer Policy
- Computer Configuration
- Administrative Template
- System
- Device Installation
- Device Installation Restriction
- Kemudian pilih Enabled pada 'Prevent installation of devices not described by other policy settings'

Setelah itu uninstall keyboard built-in dan restart laptop. Konsekuensi yang diterima adalah jika kita memasukkan/menancapkan sebuah hardware untuk pertama kali pada lapotp, maka laptop tidak akan mengenali hardware tersebut, karena fungsi plug&play dimatikan. Langkah yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mendisable prevent plug&play tersebut, menancapkan hardware, setelah terinstal maka di enable lagi. Walau tidak praktis ya inilah solusi yang ada saat ini.

Waktu pun berlalu, ketidakpraktisan ini sangat tidak mengenakkan. Kemudian timbul ide untuk melakukan pergantian keyboard built in tetapi beli diluar service center. Setelah mencari di internet dan mendapat banyak masukan, akhirnya menemukan sebuah toko lengkap berbagai macam spare part. Toko tersebut adalah Jakarta Notebook. Di tempat tersebut terdapat keyboard untuk Acer Aspire 4920G dengan banderol Rp 94.500. Cukup murah daripada di service center. Ternyata tipe keyboard tersebut sama dengan Acer Aspire family 4710, 4220, 4310, 4320, 4520, 4710, 4720, 4730,v4920, 5220, 5310, 5315, 5320, 5710, 5715, 5720, 5920, 5930. Dan sudah diputuskan untuk membeli keyboard dan memasangnya sendiri, walau belum ada pengalaman sama sekali bongkar keyboard.

Yaitu pada hari Sabtu di pertengahan September, setelah bermain ice skating di Mall Taman Anggrek (MTA) bersama teman-teman, memutuskan untuk mampir sekalian di Jakarta Notebook yang kebetulan sekali berada tidak jauh dari MTA, yaitu di Podomoro City - Central Park Jl. Letjen S. Parman Kav. 28, Grogol, Jakarta Barat (atau sebelah utara dari MTA). Awalnya sih mau pesan secara online, tapi dengan pertimbangan terlalu lama dan belibet jika pesan online, dan kebetulan juga berada di dekat Jakarta Notebook ya kesana sekalian.

Setelah sampai di Jakarta Notebook, ternyata hanya berupa kios toko saja, namun di dalamnya sangat lengkap. Ketika mau membeli barang di Jakarta Notebook, pembeli harus mempunyai akun di Jakarta Notebook. Jika sudah punya hanya login saja sebagai pertanda masuk ke antrian. Jika belum punya bisa register di tempat. Walau di tempat kecil seperti itu, sistem pelayanannya sudah oke. Setelah menunggu antrian, pembeli akan dipanggil untuk ditanyai apa yang dicari. Jika barang ada, maka pembeli akan disuruh untuk mengantri kembali sembari diambilkan barangnya di gudang. Setelah barang ada, maka pembeli akan dipanggil kembali dan diperlihatkan barang yang dicari. Jika deal maka pembeli akan mengantri kembali untuk melakukan pembayaran.

Setelah sampai di kos, saya mencoba untuk mencari video tutorial mengenai cara bongkar pasang keyboard Acer Aspire 4920G di Youtube. Ternyata banyak juga dan sangat mudah. Dengan bermodalkan obeng minus maka membongkar keyboard menjadi begitu cepat. Dan selesai lah masalah keyboard laptop yang kehujanan tersebut setelah menempuh banyak sekali perjalanan, hahaha... Sekarang saya bisa membawa laptop kemana pun dengan tidak harus membawa keyboard eksternal lagi, sungguh sangat praktis.

Keyboard Eksternal

Ganti Keyboard

No comments:

Post a Comment