Monday, March 25, 2013

Beda Konsep dalam Belajar Bahasa Inggris

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang dipelajari di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia, bahasa inggris sudah ditanamkan di kurikulum pendidikan sejak sekolah dasar (SD). Namun ada beberapa hal yang menurut saya kurang tepat dalam melakukan pembelajaran bahasa inggris. Mungkin ini pendapat pribadi saya sendiri karena saya mengalami kesulitan itu sendiri (curcol), atau bisa dikatakan saya kurang cerdas =))

Sejak bayi hingga kanak-kanak, seorang anak akan terbiasa mendengar bahasa-bahasa ucapan dari lingkungan sekitar. Bisa dari orang tua mereka, ketika keluar rumah atau bisa dari televisi. Anak-anak tersebut lama-lama seakan bisa menirukan (mengucapkan) apa yang telah didengarnya, dan akhirnya bisa juga diajak untuk berbincang-bincang. Yang menarik adalah, si anak tersebut masih belum bisa membaca apalagi menulis. Konsep dengar-bicara ini yang otomatis diterapkan dalam konsep belajar anak-anak tersebut.


Sekarang dengan melihat analogi tersebut, kita bandingkan dengan metode belajar bahasa inggris di Indonesia saat ini. Metode yang digunakan sebagian besar menggunakan konsep baca-tulis. Jadi otak kita seolah terdogma untuk belajar dengan metode seperti itu. Memang konsep tersebut tidak salah, tetapi hal ini akan berimplikasi pada sulitnya untuk berkomunikasi secara langsung. Kebanyakan jika sedang berkomunikasi hal yang didengar akan ditermahkan di dalam otak, kemudian otak merespon jawaban baru kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa inggris untuk diucapkan (dengar-translate-proses-translate-bicara). Betapa panjangnya proses tersebut. Hal ini memang dapat diatasi bagi orang yang cerdas dalam berbahasa, atau sudah terbiasa. Proses tersebut bisa langsung di shortcut (dengar-proses-bicara) sehingga proses komunikasi dapat berjalan mengalir.

Saya sendiri berasumsi bahwa, konsep dengar-bicara lebih melatih untuk berpikir secara shortcut daripada baca-tulis. Faktor lingkungan memang memegang peranan penting karena dengan minimnya latihan dengar-bicara maka otomatis juga sulit untuk dapat berkembang, terlebih jika bahasa sehari-hari kita bukan bahasa inggris.

No comments:

Post a Comment