Saturday, March 2, 2013

Bogor - Pura Parahyangan, Curug Nangka, Kebun Raya Bogor

Dan bertemu lagi weekend, rasanya senang sekali karena weekend adalah waktu yang selalu ditunggu-tunggu. Bersama teman 1 kos saya, panggil saja dia Dede (bukan nama rekayasa :p), berencana untuk melakukan touring ke Bogor. Memang saya belum pernah jalan-jalan ke Bogor, paling mentok juga di Bogor bagian utara, yaitu di Bojonggede tempat pakde saya. Rencana yang biasanya bersifat ayo-man jika berencana rame-rame bersama teman-teman, kali ini kami berencana untuk tidak sekadar menjadi ayo-man belaka. Dan langsung diputuskan besuk berangkat pagi-pagi buta dengan naik motor saja.

Ketika waktu menunjukkan pukul 04.00, sehabis mandi kami langsung menuju ke Masjid Istiqlal untuk menjalankan salat subuh, mumpung masih sempat salat berjamaah. Setelah itu kami langsung bertolak ke Bogor. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam dengan rute Pancoran-Pasar Minggu-UI-Citayam-Bojonggede, sampai juga kami di Bogor. Setelah sarapan soto di dekat Istana Bogor, kami melanjutkan perjalanan ke Pura Parahyangan Agung Jagatkartta.

Pura ini terletak di Taman Sari, daerah selatan Bogor yang berada di kaki Gunung Salak. Untuk sampai di pura ini kami harus melalui perjalanan menanjak yang lumayan jauh, yaitu sekitar 30 menit dari kota Bogor. Setelah sampai disana sekitar pukul 08.00, kami kemudian masuk ke pura. Untuk pengunjung yang memiliki tujuan bukan untuk beribadah maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan, yang disampaikan oleh penunggu pura. Yang pertama adalah hanya boleh berada di pelataran pura saja, tidak diperkenankan naik ke tangga-tangga pura. Selanjutnya pengunjung harus memakai tali yang diikatkan di pinggang, dan juga harus melepas alas kaki. Karena pura ini sebenarnya bukan tempat wisata, maka tidak ada biaya masuk. Parkir kendaraan pun juga gratis. Ketika kami masuk ke pelataran pura, hanya ada 1 rombongan pengunjung selain yang sedang beribadah, mungkin karena masih pagi juga. Kami tidak berlama-lama berada disana untuk melanjutkan perjalanan kembali.

Menuju Pura Parahyangan

Pura Parahyangan

Pemandangan dari Pura Parahyangan

Tujuan selanjutnya adalah Curug Nangka. Curug ini terletak di dekat Pura Parahyangan. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 20 menit kami sampai di Curug Nangka sekitar pukul 09.00. Untuk biaya masuk per orang adalah Rp 5.000, motor Rp 8.000 dan parkir motor Rp 5.000.

Dari pintu masuk menuju ke tempat parkir

Dari tempat parkir pengunjung harus berjalan agak jauh untuk mencapai ke curug. Tempatnya benar-benar masih alami. Pengunjung diharuskan menyelusuri sungai agar bisa sampai ke curug. Setelah sampai di curug, kami mendapati sebuah air terjun belasan meter dengan tebing di sekitarnya. Benar-benar elok dan disana udaranya masih sangat segar. Cocok sekali jika ingin membersihkan paru-paru, hahhaa.

Jalan menuju ke Curug Nangka

Menyelusuri sungai menuju Curug Nangka

Curug Nangka. It feels so great, doesn't it?

Karena masih pagi pengunjung yang sampai ke curug cuma kami saja. Disana juga terdapat banyak sekali kera yang sangat agresif jika diganggu, jadi hati-hati jika bermain dengan kera-kera.

Bermain dengan kera-kera nakal

Di area Curug Nangka juga terdapat curug yang lain, yaitu Curug Daun dan Curug Kawung. Kami tidak ke curug tersebut karena pengunjung diharuskan naik lagi ke atas bukit. Di area Curug Nangka ini juga sering dijadikan tempat untuk kemping, waktu itu juga ada 1 rombongan yang sedang kemping disana. Memang suasana di sana sangat sejuk dengan udara yang sangat segar.

Setelah di Curug Nangka kami kemudian mengunjungi Curug Luhur. Curug ini juga terletak tidak jauh dari Curug Nangka. Sekitar 15 menit kami tiba di Curug Luhur. Ternyata curug ini sudah dijadikan waterpark, maka kami memutuskan tidak masuk ke sana. Kami memang tidak berniat berenang sejak awal, jadi kami hanya melihat dari atas.

Water Park Curug Luhur nampak dari atas

Dari Curug Luhur sekitar pukul 11.30 kami balik lagi ke kota Bogor untuk salat dhuhur. Kami berencana salat di Masjid Raya Bogor. Karena kekeliruan letak venue di Google Maps, kami menjadi tersesat dan hanya berputar-putar di kota Bogor. Baru pukul 13.00 kami sampai di masjid. Setelah makan kami kemudian mengujungi Kebun Raya Bogor, atau biasa disebut dengan Bogor Botanical Gardens.

Kebun raya ini terletak di pusat kota Bogor bersebelahan dengan Istana Bogor. Untuk masuk pengunjung dikenakan biaya Rp 14.000 per orang, untuk parkir motor Rp 5.000, juga diperbolehkan keliling kebun raya menggunakan mobil atau menyewa sepeda. Di kebun raya ini terdapat beraneka macam tanaman. Kebun Raya Bogor merupakan pusat penelitian tumbuhan di Indonesia, ditandai juga dengan adanya kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) di dekat kebun raya ini. Selain itu Kebun Raya Bogor berada dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai pusat konservasi tumbuhan.

Berbagai tanaman ada disini, tanaman diberi label nama berikut keterangannya. Bahkan terdapat pohon yang terdapat keterangan waktu ditanamnya, dan saya sering menemui pohon yang berumur hampir 200 tahun. Bagi orang yang berlatang belakang biologi, atau pertanian, tempat ini merupakan tempat wajib yang dikunjungi, atau bisa juga mengajak anak-anak untuk dapat mengajarkan mereka tentang aneka tanaman.

Kebun Raya Bogor, sebagai Pusat Konservasi Tumbuhan LIPI

Salah satu sudut Kebun Raya Bogor

Diantara tumbuhan paku

Meadow

Teratai

Jembatan Gantung

Istana Bogor tampak dari Kebun Raya Bogor

Setelah puas melihat-lihat tanaman, pukul 16.30 kami meninggalkan Kebun Raya Bogor untuk kembali lagi ke Jakarta. Untuk pulang kali ini berbeda dengan waktu berangkat pagi tadi, keadaan jalan sangat macet. Pukul 18.30 kami baru sampai Depok, dan kami mampir dahulu di Masjid Universitas Indonesia (UI) Depok untuk salat maghrib. Setelah itu pun jalanan masih sangat macet, dan baru sampai kos pukul 20.30.

1 comment: