Thursday, August 15, 2013

Wisata Candi di Magelang - Candi Borobudur dan Candi Mendut

Libur lebaran merupakan saat yang tepat untuk melakukan wisata ke suatu objek wisata. Ketika berkumpul bersama keluarga merupakan momen yang pas untuk jalan-jalan. Seperti yang saya lakukan bersama keluarga mencoba untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Diantara tempat wisata tersebut adalah Candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah.

Karena Klaten-Magelang jaraknya cukup jauh, maka kami berangkat pagi-pagi sekitar pukul 7. Kami melewati rute Klaten-Jogja-Magelang. Agak terkejut juga ketika sampai di perempatan Jl. Magelang (Jogja) karena udah dibangun flyover walau masih belum jadi sepenuhnya, maklum sudah 1,5 tahun tidak jalan-jalan di Jogja. Setelah melewati perjalanan sekitar 2 jam akhirnya kami sampai juga di kawasan Candi Borobudur.

Area parkir Candi Borobudur sudah penuh sehingga kami harus mencari parkir di luar. Banyak sekali lahan yang mendadak menjadi area parkir, mungkin karena banyak sekali yang berkunjung. Kami akhirnya mendapatkan parkir di pekarangan rumah penduduk. Walau agak samar akan ingatanku karena terakhir kali ke Candi Borobudur adalah 15 tahun yang lalu, namun tampaknya area Candi Borobudur sudah banyak berubah. Tiket masuk ke Candi Borobudur sebesar Rp 30.000.

Gerbang masuk ke Candi Borobudur "Sugeng Rawuh"

Taman Wisata Candi Borobudur yang diresmikan oleh Presiden Soeharto

Candi Borobudur merupakan candi terbesar yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Oleh karena itu Candi Borobudur memiliki daya tarik yang besar dari wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Candi Borobudur dibuat sekitar abad ke-9 dan merupakan candi Budha yang dibuat oleh Dinasti Syailendra dengan arsitek Gunadharma. Candi Borobudur berbentuk seperti piramida dengan banyak stupa di pelataran atasnya. Hal yang mencolok adalah adanya stupa terbesar diantara kompleks stupa kecil di sekitarnya yang terletak di puncak bagian tengah dari Candi Borobudur.

Menuju ke Candi Borobudur

Tangga untuk naik ke Candi Borobudur

Benar-benar banyak sekali pengunjung yang datang pada waktu itu. Saya pun jadi kurang nyaman untuk menikmati keindahan dan kemegahan dari Candi Borobudur karena harus berdesak-desakan untuk menjelajah Candi Borobudur. Untuk naik lewat tangga di Candi Borobodur pun menjadi sangat lama karena harus mengantri sangat panjang. Saya heran apakah pengunjung Candi Borobudur seramai ini jika pada hari-hari biasa atau libur akhir pekan. Tapi saya rasa tidak demikian.

Banyak sekali pengunjung yang datang di kala liburan lebaran

Di dalam stupa candi terdapat arca Budha yang beraneka ragam. Entah kenapa arca-arca tersebut tidak semuanya utuh karena saya lihat ada arca yang kepalanya hilang. Relief yang ada di dinding candi merupakan relief yang sangat lengkap. Bisa dibayangkan berapa cerita dari relief-relief tersebut.

Stupa-stupa yang ada di Candi Borobudur

Secara geografis Candi Borobudur berada diantara pegunungan dan terletak di dataran yang lebih tinggi daripada dataran di sekitarnya. Jadi ketika naik ke atas candi maka kita dapat melihat pemandangan yang indah berupa pegunungan dan daerah-daerah sekitarnya yang lebih rendah. Pegunungan Menoreh, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dapat dilihat dari Candi Borobudur.

Kawasan di sekitarnya pun masih steril sehingga tidak banyak bangunan penduduk atau pun gedung-gedung perkantoran maupun pabrik-pabrik.

Pemandangan dilihat dari Candi Borobudur

Pemandangan dilihat dari Candi Borobudur

Pemandangan dilihat dari Candi Borobudur

Untung pada saat itu cuaca sedikit mendung jadi tidak terlalu panas. Pada kesempatan sebelumnya waktu mengunjungi Candi Borobudur langit sangat cerah sehingga sengatan matahari sangat panas, bahkan sampai menyewa payung segala pada waktu itu.

Awan mendung yang 'menyelematkan'

Foto bersama di Candi Borobudur

Kawasan wisata Candi Borobudur tidak hanya menyajikan candi saja namun juga terdapat taman dan museum.

Plang wisata yang ada di kawasan Candi Borobudur

Gedung Pameran yang ada di Candi Borobudur

Di Candi Borobudur juga terdapat delman maupun kereta mini untuk berkeliling mengelilingi kawasan wisata Candi Borobudur. Kawasan wisata candi memang cukup luas. Jadi dengan naik delman atau kereta mini maka pengunjung tidak terlalu capek jika ingin mengeksplorasi keseluruhan kawasan wisata Candi Borobudur.

Delman untuk mengeksplorasi kawasan wisata Candi Borobudur

Kerata mini untuk mengeksplorasi kawasan wisata Candi Borobudur

Sesuatu yang sayang sekali dilewatkan jika berkunjung ke tempat wisata adalah berbelanja souvenir yang bisa digunakan sebagai oleh-oleh. Di kawasan Candi Borobudur terdapat tempat khusus menjual barang-barang kerajinan di 'Sentra Kerajinan & Makanan Borobudur'.

Sentra Kerajinan & Makanan Borobudur

Aneka kerajinan yang lengkap

Barang-barang kerajinan yang ada sangat banyak dan lengkap dan juga dengan harga miring. Benar-benar merupakan surga para pemburu barang kerajinan. Mulai dari tas, patung, gantungan kunci, topi, sepatu, sandal, dompet, lukisan dan masih banyak lagi. Souvenir khas berupa kaos Borobudur pun juga sangat banyak.

Di kawasan Candi Borobudur juga terdapat taman sebagai Arena Kuda Tunggang. Tempat ini menyewakan jasa naik kuda.

Arena Kuda Tunggang

Seorang anak kecil sedang menunggang kuda di Arena Kuda Tunggang

Setelah puas berkeliling di Candi Borobudur kami kemudian mengunjungi Candi Mendut. Sebenarnya Candi Mendut sudah kami lewati ketika akan menuju ke Candi Borobudur. Letaknya dari Candi Borobudur pun tidak terlalu jauh. Candi Mendut terletak di pinggir jalan sehingga para pengguna jalan bisa langsung melihatnya.

Candi Mendut juga merupakan candi Budha yang dibangun pada abad yang sama dengan Candi Borobudur.

Penampakan Candi Mendut

Tangga untuk naik ke Candi Mendut

Untuk tiket masuk ke Candi Mendut sebesar Rp 3.000 ditambah retribusi Rp 300. Dalam tiket tersebut juga merupakan tiket terusan ke Candi Pawon juga yang terletak tidak jauh dari Candi Mendut. Namun pada kesempatan kali ini kami tidak mengunjungi Candi Pawon.

Candi Mendut berupa bangunan candi yang tidak terlalu besar dengan patung Budha dan arca lain di dalamnya. Pada waktu berkunjung kesana pengunjung yang datang tidak terlalu banyak.

Pintu untuk masuk ke ruang Candi Mendut yang didalamnya terdapat Arca Budha

Kawasan Candi Mendut

Di kawasan Candi Mendut terdapat Mendut Buddhist Monastery yang juga sebagai tempat beribadah. Jika ada yang ingin masuk, bukan yang ingin beribadah, maka harus ditemani oleh biarawan.

Mendut Buddhist Monastery

Pusat souvenir yang ada di kawasan Candi Mendut

Setelah mengunjungi Candi Mendut kami kemudian balik ke Klaten.


TAMBAHAN :

Setelah makan siang di Sendang Ayu (daerah sekitar Prambanan) kami kemudian mengunjungi Candi Plaosan yang terletak di sekitar Prambanan. Berbeda dengan Candi Prambanan yang masuk wilayah administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta, Candi Plaosan masuk ke wilayah Jawa Tengah (Plaosan - Bugisan - Prambanan - Klaten)

Candi Plaosan merupakan candi kecil yang terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Walau letaknya berdekatan tetapi Candi Plaosan bukan merupakan candi Hindu seperti Candi Prambanan, namun merupakan candi Budha.

Kawasan Candi Plaosan

Di kawasan kompleks Candi Plaosan memiliki 2 candi induk. Di sekitar candi induk tersebut terlihat seperti bangunan-bangunan candi yang belum jadi.

Stupa dan candi induk

Dua candi induk di kawasan Candi Plaosan

Mentari senja dengan latar belakang Candi Plaosan

No comments:

Post a Comment