Wednesday, April 30, 2014

Kesejukan Udara Puncak Bogor

Di tengah-tengah kesibukan kerja saya menyempatkan diri untuk menghirup udara segar sebentar. Kalau tidak disempatkan benar-benar tidak bisa untuk me-refresh pikiran.

Saya bersama teman saya kemudian pergi ke Bogor. Tidak ada tujuan yang jelas karena yang penting mencari udara segar. Kami berangkat pagi-pagi dari Jakarta biar tidak terkena macet di jalan. Walau sempat macet ketika di tol Ciawi, selanjutnya perjalanan cukup lancar.

Kami kemudian berhenti di Cimory Resto di daerah Puncak, Bogor. Ada dua lokasi Cimory Resto di Puncak yaitu Cimory Riverside di Megamendung dan Cimory Mountain View di Cisarua. Kami memutuskan untuk mengunjungi Cimory Riverside saja.

Cimory Riverside

Namanya juga riverside, lokasi Cimory Resto ini benar-benar memang di tepi sungai. Sebagai informasi, sebenarnya Cimory merupakan produk susu yoghurt dari PT Cisarua Mountain Diary. Walau produk dari perusahaan tersebut bukan hanya susu yoghurt saja, tetapi memang yang paling terkenal karena keenakan dan kesehatannya adalah susu yoghurt. Susu yoghurt tersebut sebenarnya mudah diperoleh di Indomaret atau di Alfamart.




Benar-benar segar di gunung di tepi sungai makan sambil minum susu segar. Hehehe. Benar-benar dapat menyegarkan pikiran yang buthek karena kesibukan aktivitas.



Setelah puas menikmati sungai, susu, dan makanan yang ada di menu, kami melanjutkan perjalanan lagi yang entah kemana tujuannya. Kami asal jalan saja melewati lereng Gunung Gede, yang jika diteruskan bisa saja sampai ke Sukabumi. Setelah cukup jauh kami berhenti untuk menikmati sate kelinci yang memang banyak di jual di pinggir jalan.

Sate Kelinci

Di kaki Gunung Gede. Puncak. Bogor

Ketika kami bersantap sate kelinci kabut mulai turun dan hujan deras mengguyur. Wajar saja karena jika siang hari daerah gunung hampir tiap hari hujan. Setelah makan kami memutuskan untuk kembali saja ke Jakarta.

Kondisi sebelum hujan

Kondisi saat hujan

Dalam perjalanan kembali ke Jakarta ternyata diberlakukan sistem buka tutup jalan Puncak, yaitu jalur naik dan turun searah secara bergantian. Oleh karena kami tidak tahu maka kami harus menunggu berjam-jam karena jalan dipakai satu arah untuk arah naik ke Puncak terlebih dahulu. Setelah jalan turun dibuka kami pun segera meluncur kembali ke ibukota.

No comments:

Post a Comment